Iklan Caleg


Tepat dimulut jalan keluar akses rumah saya ada bekas bangunan permanen yang entah mengapa menjadi tidak terurus sebelum sempat dipasang genting. Perlahan tembok batu menghilang.  Biasanya dibobol anak-anak untuk menimbun jalan rusak sekitar kami sekalian cara mencari uang jajan tambahan di tengah jalan.

Beberapa bekas pilar nampak menjulang bagai tonggak batu masa lampau. Barang terbengkelai ini sekarang menjadi rebutan lahan untuk memasang campanye Caleg kita.

Cuma sekarang kan jamannya spanduk terbuat dari plastik dicetak dengan baik celakanya lebih berat ketimbang spanduk kain atau bagor seperti jaman dahulu. Maka seutas tali sudah tidak mencukupi kekuatannya sehingga harus dibantu dua minimal dua tiang bambu panjang.  Tidak ketinggalan spanduk yang nampak mentereng tetapi menghiba minta dukungan-pun siap menyapa kami yang keluar masuk gang tersebut.

Namun belakangan angin kencang meniup Bekasi. Papan ini rubuh sekalian membedol tanggul rumah.

Sementara papan nama jalan kami sudah lama raib lantaran dimanfaatkan untuk keperluan yang sama lantas rubuh dan hilang bersama tiang besinya. Dahulu waktu papan nama masih tegak berdiri, bulan puasa dimanfaatkan menjadi salah satu tiang penyangga terpal plastik penjual buah timun suri. Menjelang bulan haji, dipakai mengikat kambing-kambing yang akan dikurbankan. Lama kelamaan tiang menjadi oglek. Begitu dicoba dipasang bendera partai, tidak lama rubuh dan raib.

Lalu ingat saat berjalan untuk makan siang di kantor, angin begitu sembribit saya malahan menjadi paranoid melihat baliho-baliho raksasa iklan yang bukan tidak jarang kita dengar roboh lantaran pembuatan yang tidak sesuai bestek. Sekarang baliho harus mendukung pula spanduk kampanye yang manakala tertiup angin mengeluarkan suara meletup-letup.

Beberapa bendera sudah berwarna kehitaman terkena debu dan jelaga mobil. Diantaranya robek tercabik-cabik angin. Malahan ada yang melorot setengah tiang sehingga mengesankan “bela sungkawa.”

Yang mengerikan adalah jika tiang bambu dari ketinggian sekitar 2-3 metel meluncur mengenai tubuh kita, pasti efeknya fatal. Tengok saja dipinggi jalan protokol, tiang bambu mencuat disana-sini selain menambah kesemrawutan pemandangan juga membahayakan pengguna jalan.

Hendra sahabat saya berkomentar, belum jadi pemimpin saja sudah mengancam akan mencelakai calon pemilih macam kita.

3 thoughts on “Iklan Caleg

  1. mas, ternyata banyak orang yg mengkritisi iklan/reklame caleg ya. saya pun demikian, persis komentarnya teman mas.
    Baru caleg sudah seenak udelnya menzalimi rakyat, entah yang cilaka karena kejatuhan atribut iklan atau yang sewenang2 menggunakan ruang publik, kota jadi kotor.

    Like

  2. mungkin para caleg itu tidak tahu cara lain yang lebih efektif untuk memperkenalkan diri selain bikin gambar iklan besar-besar dan tinggi-tinggi..

    Like

Leave a comment