Wajah 11 kali repelita
Wajah 11 kali repelita

https://www.facebook.com/mimbar.b.saputro

Writing Your Life Story is like leave a living legacy for your family and friends – G.L.Ascough – bahasa saya, Menulis Kisah Hidup bagaikan memberikan warisan (hidup) kepada anak, sahabat dan famili. Lantaran saya bukan orang kaya, maka saya berikan warisan berupa sejarah hidup bapaknya.

Just an ordinary personal, my name Mimbar bambang SAPUTRO, date of birth 04 March 1953, father of two, and spent live Muwardi Raya Grogol – West Jakarta to “swampy  of millions of frog village” in “Bekasi – Indonesia.

I am no politician for sure. Dont worry about black campaign. Working as “unordinary” job as being a mudlogger for drilling oil and gas.

Disekolah saya tergolong tak pandai maksudnya tak pandai main bola, tak becus bulu tangkis. Fales menyanyi.  Kalau teman menghabiskan waktu dengan main snoker – bilyard, main gaple, kartu remi, kelereng selalu saja bagian yang kalah.

Kok serba ngepas kebisaan saya.

Dulu saya sempat menyesali mengapa nama saya “aneh” – Mimbar.  Saat SMA saya mencoba ganti nama yang bernada keren serta kebaratan. Bartolomeuz misalnya. Setelah lepas sekolah baik SMP dan SMA  saya mulai lupa nama mereka. Sebaliknya nama Mimbar mudah diingat.

Sekali waktu, anak kedua, Satrio dilahirkan di Rumah Sakit YPKA Menteng, pada 19 July 1987, di rumahnya di bilangan Ciputat, seorang perawat yang bersuamikan polisi bercerita kepada tetangganya bahwa “lucu ada seorang pasien nama suaminya Mimbar, aneh.”

Yang tidak disangka diantara  pendengar ada adik kandung, Endang (alm) yang memang suaminya polisi. Kalau tidak gara-gara mulut sang Perawat iapun tidak ngeh bahwa kami sudah mendapatkan anak kedua. Dari nama yang aneh tadi.

Shio saya kata sahabat Suhu Tan (Budiyono Tantrayoga) adalah Ular Air.  Sehingga cocok dengan urusan tulis menulis (air). Lalu karena pasangan hidup saya Anjing Api maka Suhu Tan juga meramalkan bahwa kami berdua seperti Pohon yang tumbuh dipadang datar. Banyak orang datang minta pertolongan. Namun ketika pohon tersebut terkena kanker atau kekeringan, semua binatang pada minggat meninggalkan pohon yang merana. Satu dari ramalan berdasar shio saya anggap mendekati kebenaran.

Artikel yang pernah ditulis sampai saat ini 1500 artikel sampai Mei 2009 (Kabisat) . Mudah-mudahan terus bertambah gendut seperti perut penulisnya. Atau kata rekan saya Martiono, “sumur tulisan yang tak pernah kering.”

Kalau anda sering melihat pendulang emas, maka saya adalah pendulang lumpur atau mudlogger dan nama pekerjaan kami adalah mudlogging. Tentu dengan harapan menjadi pendulang “kulit Rusa” – alias “buck skin” alias “buck” dan sekarang pengertiannya menjadi dollar.

Pekerjaannya sih gampang dimana lumpur pengeboran yang berasal dari dalam sumur minyak mula-mula kami kami ayak. Lumpurnya lolos melalui ayakan, batuan yang halus (drill cutting) tersisa. Lantas Batuan hasil potongan mata bor lantas kami keringkan di bawah terik matahari dan kami pak-pak dan diberi alamat.

Tapi bukan itu saja pekerjaan di rig, saya sebutkan kendati anda mungkin malahan bingung, driller, toolpusher, rig superintendent, wellsite drillingmanager, wellsite geologist, sample catcher, mudlogger, MWD Operator, cementer, well tester, wireline engineer, casing crew, deck crew, crane operator, dogman, painter, rigger, motor man, subsea engineer, well head specialist, bit specialist, rig cool specialis, surveyor, insurance, inspector, safety man, cook, laundy man, kitchen boy, storeman, rig electrician, rig mechanic, barge master, mud engineer, roustabaut, ballast control man, subsea man, para medic (perawat), radio operator. Dan semua terbuka bagi anda yang berminat.

Herannya beberapa sohib sering nelangsa kalau bekerja mengeringkan sample.

Lalu saya nasehati. Apa sih susahnya memberikan nasehat, tukang bajaj, mbok jamu, pengedar koran, pengedar narkoba kalau dimintai nasehat pasti lebih pandai dari saya wekekek.

Saya teruskan.

Ini pekerjaan halal, tidak memberatkan pemerintah. Tidak se-“ndil” uang yang masuk berasal dari hal-hal yang melanggar aturan negara. Tidak semua orang bisa ke Australia entah dengan judul TKI atau apa saja. Mengapa risau?. Namanya nasehat, gampang sekali.

Hasilnya kamu bisa punya rumah, punya mobil, menyekolahkan anak, ada yang naik haji dan menaiki ibu haji (istrinya). Jadi berterimakasihlah kepada pekerjaanmu.

Tapi saya memang cuma pandai bicara, mereka ada yang sejak 1980-an bekerja menjadi pendulang lumpur pada perusahaan yang sama dan tetap sampai sekarang, saya malahan sudah gonta-ganti perusahaan. Tadinya sih ingin mengubah nasib lebih baik dengan mencoba berniaga. Heran seperti kutukan begitu ada kata tata niaga atau niaga, langsung ambles. Ciong alias tak kebagian rejeki.

Maklum bisnis kongsi, giliran ada kebakaran, kerugian, kecurian, enak saja para kongsiawan dan kongsiawati main kong kalikong meminta kami yang menanggung. Lalu ada beberapa teman juga nelangsa kalau mendengar sahabat-sahabatnya sudah menjadi orang hebat. Saya bilang menjadi mudlogger adalah posisi yang paling mapan! Lantas semua mata menuju saya.

Buktinya?, tanya Scott Boustow, anak Australia, Pilot Heli yang digrounded lantaran sering kena ayan. Tiga puluh tahun lalu pangkat saya mudlogger, lalu mud logger sekarang juga mudlogger. Bukankah itu berarti posisi yang mapan dan terpercaya?

“Shit,” kata Snehal, anak India yang kalau tidak 4 sampai lima kali menilpun saudaranya seperti anak kehilangan weton.

Tapi kalau saya boleh nelangsa melihat beberapa teman yang masih memiliki watak “colong jupuk” – ini lho. Mereka bergelar sarjana, bergelar keagamaan yang kalau tidak disebut gelarnya bakalan njureng alis berkerut.  Sekalipun tahu Tuhan maha tahu akan perbuatan, tak urung sendok, sabun, sandal, asbak, majalah milik hotel masuk kedalam ranselnya.

Saya punya catatan teman saya yang gemar mengoleksi benda milik perusahaan di rumahnya. Sebut saja Ayakan Lumpur yang memang canggih untuk mengayak tepung, bor listrik, alat PPPK, mesin blender yang mampu memecah batu, ketel air sekalipun yakin tidak bakalan bisa digunakan sebab paling tidak butuh listrik 2000 watt dan tenaga 110Volt.

Tipe manusia ini yang kalau bicara sepertinya cuma akhirat yang diperlukan. Khatam memilah orang yang masuk sorga atau tidak. Kalau mengulas politik waduh dahsyatnya dengan menyalahkan pemerintah semuanya korup.

Tetapi kalau ditanya alasannya mengambil barang bukan haknya “soalnya bagus sih..

Saya sering mencoba berbicara kalau ada kesempatan. Misalnya dengan mengatakan bahwa Orang Indonesia ini kondang berasal dari negeri Korup negeri penuh penjarahan maka cobalah kita yang minoritas dan tidak memiliki alasan tekananan ekonomi untuk menjauhkan diri dari tuduhan “korupsi”.

Ini masalah serius dan watak yang bikin kami degdegan kalau bersama mereka sebab pernah temannya akan kena getah perbuatan mereka. Kalau saya menyindir nyinyir, mereka enteng saja berkilah “teman-teman dari filipina juga begitu kok..” -lha kok kalau mengucapkan dalil agama begitu fasih, tetapi kalau kelakuan masih masa kegelapan. Salah dimana bangsaku ini?

Kembali ke masalah pokok. Putus kerja dengan perusahaan Indonesia yang berisikan bule asal Perancis yang cemburuan dan selalu melihat saya sebagai pesaing lahan di Indonesia, maka jelas saya kalah suara. Akhirnya saya diminta pensiun dini pada 2004 dan kok temanku Ted Rideout dari Perth menawari saya kerja ke Australia.

Tidak langsung begitu saja, ada waktu hampir empat tahunan dan saya masih bekerja pada perusahaan campuran Perancis mereka menawari saya bekerja. Tetapi bapak selalu menekankan untuk setia kepada perusahaan. Jadi ketika perusahaan yang saya tresnani ternyata berhianat dan saya melihat nama saya dalam list “orang tua yang tak berguna” – maka emosi saya muntab. Kalau dalam pewayangan, ki dalang mempercepat pukulan kecreknya, lalu gunungan di babit kekiri lalu kekanan.

Ternyata setiap tender kami menangkan bukan membuat para bule berdarah Perancis ini menghargai kerja saya melainkan melaporkan sisi negatif mengenai saya.

Bahkan yang mulai membuat saya ngambek ketika salah satu proyek kami berjalan tersendat sehingga memaksa saya cancut taliwanda memotong jalur birokrasi agar operasi tidak cegukan. Yang tidak disangka justru mengundang kecurigaan bahwa saya berambisi “ambil alih Operasi..” – apalagi memang judul saya waktu itu sudah Direktur Muda Cabang Riau. Tapi percayalah direktur ecek-ecek.

Bahkan “anak asuhan”  saya yang di gadang-gadang dari orang lapangan “kepingin pakai dasi” di kantor, diam-diam ketahuan menyiapkan senjata rahasia untuk mendongkel saya lantaran mengincar Kijang inventaris.

Duh… Begini to rasanya. Seperti kata orang, kalau lagi ketimpa cobaan, kelihatan didepan mata satu peleton ternyata dibelakang masih bersembunyi satu batalion. Atau seperti kata Winnetou, kalau melihat satu muka pucat (mat sale), maka berarti akan datang ratusan bahkan ribuan mat sale lainnya.

Teman saya yang lain macam Rusdiana memang marah diperlakukan demikian dan memblackmail perusahaan biar kapok katanya namun saya memilih cara yang elegan (cailah).

Saya hanya berniat bahwa “orang tua tak berguna ini,” punya jurus yang akan menggempakan(tanpa r)   Jakarta, melindukan Perancis, suatu saat. Sudah cukup selama ini hanya seakan-akan menjadi manusia dibelakang layar, menaikkan bendera orang lain tinggi-tinggi, sementara saya seperti namaku “mimbar” – hanya jadi injak-injakan mereka. Singkatnya tidak memiliki ambisi, kadang rawan korban permainan politisi kantor.

Kok jadi emosi…. ” kutipan dari ceramah AA Gym, kalau tiba-tiba meledak, ia menyapu ludah diujung bibir sambil bilang minta maaf.

Dan sejak 2004 saya bekerja di Australia. Ternyata orang Osie baik-baik saja dalam keseharian. Osie juga manusiaaaak.

Di Australia, lepas sudah atribut manager. Pokoknya saya jadi kuli komputer yang bernama MudLogging, kerja dari jam 12 sampai jam 12 malam atau sebaliknya, begitu angkat kaki dari rig maka “thes” semua persoalan rig ditinggalkan di rig. Dan tentunya gemresek suara dollar lebih polyphonic terdengar di telinga.

Ini beda dengan saat saya di kantor Jakarta. Berangkat jam 05:00 atau telatnya jam 06:00 bisa satu jam, bisa tiga jam sampai kantor. Pulang menemui kemacetan yang sama, pernah sampai rumah jam 02:00 pagi lantaran macet total. Sudah begitu dirumah masih dihubungi, kadang Sabtu atau Minggu harus menemui seseorang.

Pendeknya banyak stress tetapi minus repes (duit). Setiap tawaran management di Australia selalu kutepiskan, malahan aku “ngompori” anak-anak muda untuk mengambil posisi manajerial. Tapi inipun tidak berlangsung lama, bulan Juli 2008, saya harus duduk di kantor di Jakarta, memegang posisi manajerial. Langsung berhubungan dengan dua perusahaan minyak yang kondang garang, dalam arti profesionalismenya yaitu ENI (dulu AGIP) dan EXXON (dulu juga Exxon) dan satu Genting Oil.

Awal mula menjalankan bisnis mudlogging memang bikin ulu hati membesar 2cm. Saya hanya sendirian, teman teman masih baru.  Hanya satu yang saya lihat teman-teman saya adalah “hak veto”.  Semua kesulitan pekerjaan sepertinhya disimplifikasi menjadi “dont do it, FCP, compliance..”- Akhirnya kami memang jadi lihay bisa bekerja menyelesaikan proyek tanpa basa basi minta approval pimpinan yang jawabnya selalu “Tidak dan Tidak..”.

25 November 2011, saya dipanggil HRD dan diminta sudah pensiun. Siklus yang sudah saya ramalkan. Masih ingat harinya  Jumat jam 10pagi saya di email, diikuti oleh SMS untuk bertemu di ruang BIMA. Begitu saya tanda tangan perjanjian sekitar pukul 13:45 hari yang sama, laptop saya matikan dan diam-diam saya serahkan kepada orang yang barusan memberhentikan saya. Saya hanya mengatakan bahwa masih ada utang beberapa invoice Pertamina yang baru minggu depan orangnya datang untuk teken. Tapi komandan pecat sudah bilang, “jangan pikirkan, pikirkan saja pensiun..”

Saya tahu, tanpa handover, hal-hal yang nampak tadinya seperti jatuh dari langit akan menjadi akar bambu yang musti dicongkel untuk melihat ujungnya. Tapi itu perintah, dan saya sangat patuh pada perintah. Sekalipun dibilang ada masa tenggang 1bulan notice, tetapi kenyataannya pada 30 Nopember 2011 – email saya sudah tidak bisa diakses, nomor HP kantor juga sudah wafat.

Ya sudah resiko sudah bukan ditangan saya..

Lalu saya ingat filem KUNGFU PANDA, saat negeri Cina dalam keadaan kritis karena ancaman penjahat berilmu tinggi, mendadak Poo sang Panda yang tidak punya kemampuan KungFu kecuali makan dan tidur, muncul ditengah pertunjukan silat. Sang waskita kebetulan pemimpinnya mengatakan itulah warrior yang kita cari.  Semua menolak. Tetapi kata-kata sang Kura-kura sangat mengena “there is no incident” – artinya semua jalan yang membentang didepan kita memang sudah dirancang untuk kita.

CUMA SARJANA MUDA

Oh ya soal sekolah, saya juga sering jadi bahan ejekan dari teman kantor.

Mulai mencoba Stiper Sekolah Tinggi Perkebunan, Perminyakan sekalipun menjadi Asisten Dosen Teknik Pengeboran dan Lumpur Pengeboran di UPN Veteran, lalu Geologi Unpad tetapi ndak ada yang mentas alias rampung pegang ijasah. Padahal staf dosen sudah tidak bosan-bosannya menawari saya untuk back to kampus, ayolah kata mereka, kita bantu kalau ada kesukaran kata mereka.

Namun entah mengapa saya tidak terlalu mengejari gelar, sebab banyak orang yang belum cukup rasanya hidup didunia tanpa kartu nama bergelar. Sementara saya yang sinis melihat teman pada bergelar panjang kenyataannya sebagian besar tong nasi belaka.

Lalu sering ada pertanyaan jenaka, bagaimana mungkin orang nggak rampung sekolah macam kamu bisa kerja kesana kemari.

Daripada berpolemik saya membalas tanya dengan tanya, bagaimana mungkin anda yang berpendidikan lebih tinggi dari saya belum dapat kerja?. Atau ikutan iklan di TV “dari pada nggak dapat kerja-kerja, mending nggak dapat gelar-gelar...”

PERNAH DIRAMAL CEWEK

Tapi kalau mau pembenaran, di Semarang, di depan sekolah Loyola tangan saya pernah dipegang oleh seorang perempuan, masih saudari, karena bapaknya tajir, sedikit liar, namun saya lupa namanya. Sambil mengelus-elus buku tanganku dia melihat rajah telapak tangan. “Kamu sekolah ndak pernah rampung sebab ada garis yang putus tidak berkesinambungan.” –

Coba to ya apa hubungannya hidup dengan garis ditelapak tangan. Entah percaya entah tidak saat saya mau ambil tugas akhir, selalu ada perasaan saya tidak melakukan sesuatu sesuai hati nurani.  Teman pada pinter menyelesaikan tugas akhir dengan bantuan Mahasiswa yang kelak disebut “semi Joki” – saya memilih mundur. Dan resiko lain adalah saya pernah bekerja pada sebuah perusahaan yang lucunya dari Direktur (owner) sampai begundal kerapkali menyelipkan ucapan “kamu sampai Sarjana Muda sih, jadi dalam proyek ini kamu tidak dilibatkan.” – Lantaran sudah trauma macam Rottweiller pernah digebuk sapu, maka ketika perusahaan yang sama mengalami masalah besar dan saya dihubungi. Instink saya menggeram yang kalau diterjemahkan “dulu kamu membunuh karirku yang notabene anakmu dengan sebutan menyakitkan, so be it..

Sebuah filem seri Lie To Me menceritakan kelompok perusahaan Lightman bergerak sebagai konsultan membantu kepolisian memerangi kejahatan. Tokoh-tokohnya dalah orang gelar PHD dengan kemampuan melihat bahwa 42 urat syaraf manusia bisa bereaksi secara otomatis sampai ribuan gerakan, misalnya terangsang, marah, geram, aggresive.

Lalu para Doktor ini butuh asisten, yang diambil dari sersan polisi ras Latina yang notabene tidak sekolahan. Pemimpinnya menolak bahkan bersikap kasar terhadap sersan ini. Lalu seorang kolega mengatakan. Boss kita sekolah bertahun-tahun, melakukan riset dipedalaman Papua, Afrika untuk ilmunya. Kamu yang cuma tamatan SMA – secara instink bisa melakukan apa yang para Doktor lakukan, tak heran Boss sering jealous.

OLAH RAGA

Seperti juga olah raga yang merupakan senjata ampuh lobi yaitu “Golf” – entah mengapa saya kurang minat. Banyak ranjau cinta bertebaran kata orang, termasuk ranjau perempuan muda ber-CADDY. Yang menyedihkan adalah mau GOLF asal dibayari, termasuk beli celana pendek dan asesori lainnya  (dan ini jamur dimusim hujan) – sehingga saya seperti semi alergi melihat olah raga bergengsi yang bagi sementara orang seperti memaksa sepatu kekecilan cuma karena baru beli.  Almarhum Haji Mahmud, seorang Komering, kaya, pernah mengatakan “Olah Raga Boleh, Tapi Dapur Ngebul Dulu…”

YTH bapak Prof Dr, Daoed Yoesoef mantan Mentri P&K kita yang terang-terangan melihat olah raga ini dari sisi selingkuh, banyak basa basi. Saya jadi setuju dengan pak Daoed.

105 thoughts on “About Mimbar – mimbar.b.saputro@facebook.com

  1. Nama saya Mimbar Bambang SEPUTRO, ini aslinya saat ceprot lahir di Pandegelang – Jawa Barat pada empat Maret sembilan belas lima tiga, sekitar jam empat tigapuluh pagi. Dari bapak R.Soeratman dan ibu Rr Soedjirahajoe (alm).

    Repotnya di Jawa Barat sana, nama saya kadung (terlanjur) ditulis BangBang sebagai pengganti Bambang dan SEPUTRO ditulis Saputra, sebab para guru saya berlidah “Saung Heula” – Konon karena cadel (celat, jw) – maka orang-orang memanggil saya waktu kecil sebagai “Pek Bang.”

    Lalu di Jakarta saya membuat Passport dan berubah lagi menjadi SAPUTRO. Yang merepotkan kalau mau diubah, bisa membutuhkan waktu dan biaya banyak. Jadi ikuti sajalah.

    Hobbi menulis dari mana, mungkin dari ayah yang selalu membawa buku harian kemana-mana. Kalau ibu sekalipun setelah dewasa saya tahu cadangan ceritanya tidak banyak, namun beliau mampu menghidupkan cerita sehingga saya ikutan tukang cerita. Namun jaman berganti. Ketika anak-anak saya didongengi oleh ibu saya. Mereka protes “Sudahlah eyang, paling ande-ande lumut lagi, yang lain dong…Nanti cerita belum selesai eyang sudah tidur.”

    Sementara ini yang saya banggakan adalah hampir semua keponakan dekat dengan saya. Saya selalu bergurau dengan mereka sehingga menimbulkan “cemburu” ayah mereka apabila anaknya bertanya: “Kenapa ayah kita tidak seperti PakDe Mimbar?,” itu saja kebanggaan dan arogansi saya.

    Soal sekolah ceritanya tidak pernah mengandung Victory atau Glorius. Taman Kanak-Kanak saya berada di Serang. Dulu dekat dengan terminal bis Damri. Di depan sekolah terletak sebuah makam di bawah pohon banyan yang rimbun. Teman saya umumnya sudah besar baru sekolah. Kebanyakan datang tanpa alas kaki. Seorang anak perempuan gampang epilepsi sehingga kalau siang mendekati bubar sekolah ia sudah mendahului lonceng dengan menggelepar di kelas. Ada teman lain linglung kalau ditanyai, katanya dia pernah dibawa Hantu Kolong Wewe sejak itu pemyakitnya bertambah parah. Tidak seperti anak-anak saya yang selalu membawa uang jajan saat sekolah, saya tidak pernah. Sekali waktu ayah memberi uang yang saya tidak tahu berapa nilainya. Waktu dibelikan makanan kue talam, kata penjualnya kamu boleh menghabiskan semua kue saya dan saya ambil satu tampah lagi. Ini gara-gara tukang kue talam tidak punya uang kembalian. Akhirnya saya bingung dan pulang kerumah.

    Hadiahnya berupa jeweran dari ibunda sebab “bodoh tidak tahu nilai uang.” – yang saya ingat lagi, seorang penjual es lilin dalam termos kerap kali memberi saya es gratis terutama bila ada es yang sudah mencair. Senangnya luar biasa dan sekarang heran ada anak diberi es gratis, lantas disodomi dan dibunuh.

    Kami mengontrak rumah dan salah satu teman kontrakan adalah seorang polisi juga yang pangkatnya lebih tinggi dari ayah. Kami menyebutnya pak Baru. Anak-anaknya hanya mengenal belajar dan belajar. Salah satu putra tertuanya Bambang, dikemudian hari memang menjadi doktor dan pengajar di IPB Bogor. Sebetulnya Bambang ingin menjadi Insinyur mesin atau elektro, tetapi ayahnya bilang “jadi insinyur pertanian saja.”

    Kemudian kami pindah ke Sukabumi. Ternyata lulusan Serang rada kedodoran sekolah di Sukabumi. Pakde saya yang siswa polisi (Soesardi), melihat kami kesulitan mencari sekolah menyarankan agar saya sekolah Katholik karena ia punya kenalan disana. Begitu saya dibawa ke sana menemui suster di SD Katolik Sukabumi langsung aku diterima. Sayangnya untuk pelajaran saya kedodoran dengan teman saya yang rata-rata anak keturunan dan keturunan cerdas. Saya tanjakan bloon.

    Like

  2. tampilannya keren, Pak 🙂 semoga betah di weblog sini. nanti saya sowan-sowan ke diary ini, apalagi kalau lagi nyari inspirasi yang lucu dan gaul!

    Like

  3. Sugeng ndalu Pak Mimbar,
    Nyuwun sewu, nama saya Eko Budi, tinggal di Bandung dan saat ini masih bekerja di Jakarta.
    Saya mengucapkan terima kasih karena dari beberapa waktu yang lalu bisa download cerita Nagasasra Sabukinten yang sudah lama saya cari. Ternyata waktu saya baca ada nama Pak Mimbar di dalamnya. Saya juga dulu keranjingan baca Api di Bukit Menoreh karena simbah langganan. Mudah-mudahan Pak Mimbar punya versi yang bisa di download juga.
    Sekali lagi, matur nuwun Pak Mimbar.

    Eko Budi
    Jl. Kudus, Menteng, Jakarta
    081382264499

    Like

  4. Assalamu’alaikum
    salam kenal
    wah pa saya kagum dengan bapak walaupun kerjanya sangat berat tapi masih bisa menulis,apa lg dengan tulisan bapak tentang pengalaman di offshore,saya jd tahu klo di sana seperti apa,bte bapak bekasinya di mana?saya tinggal di bekasi juga tepatnya di taman galaxi.

    Like

  5. Halo pak mimbar,
    Terimakasih atas kunjungannya ke http://veripos.wordpress.com (sekalian numpang promosi). hehehe.. masih belajar nulis ni pak. sebagian besar terinspirasi juga dari tulisan2 bapak. Dunia kita ini memang terlalu menarik&unik untuk dilewatkan begitu saja tanpa membaginya ke banyak orang. 🙂

    Like

  6. Hallo pakde Mimbar (selebnya penulis dunia maya).. maaf nih baru kali ini sowan ngasih komentar..
    Di site ini saya lebih leluasa menikmati tulisan2 bapak yang menarik dan renyah itu… Terus terang saya mau banyak belajar nulis dari bapak…
    Thanks ya.. atas sumbangannya di dunia citizen journalism….Semoga sumur ide selalu mengalir dari bapak…..

    Like

  7. Pak Dhe… (boleh khan panggil Pak Dhe juga???)

    Salam kenal…., tulisan Pak Dhe enak banget dibaca.
    Ringan tapi berisi,… khas gaya tulisan di Intisari…… (suka nulis untuk Intisari juga ya Pak Dhe???)

    Mas Sandhy: Salam kenal kembali.. Dulu memang rajin menulis di Intisari tapi ya itu sawerannya kurang glek, jadi saya putuskan gratisan saja deh.

    Like

  8. Masih ingat dengan tarian sekitar Mas Mimbar saat itu, TC Melanie. Saya langsung tersentak dengan gadis, temen sekolah SMA ku di Yogya dan sampai sekarang sayangnya dia tidak dapat saya temukan, ilang jejak beneran. Sebagai mantan tentara swasta kampuspun, ilmu saya belum cukup untuk mencari dimana si dia. Yang kutemukan saat itu bener2 Fire Drill…dari olah raga kecil inilah saya jadi bingung membaca Mas Mimbar sebagai “unordinary” job as a mudlogger for drilling oil and gas worker.

    Trus aku meh melu ngomong piye, enaknya “Indonesia Ordinart People”

    Salam hangat dari Gulf Of Thailand….
    Wassalam, Slamet (mantan ank buah)

    Like

  9. Penulis : F.X. Widiyanto (IP: 203.130.226.195 , 203.130.226.195) E-mail : widiyoung@yahoo.co.id
    URL : http://widiyoung.blogspot.com

    Komentar:
    Mas Mimbar saya salut atas ‘kerja bakti’ Sampeyan, bisa dijadikan semacam ‘obat’, meskipun terkadang kepenatan akan muncul lagi.
    Bagaimana Sampeyan bisa menjalani itu semua? Apakah harus NGOYO/memaksakan diri atau cukup apa adanya seperti air mengalir? Bagaimana juga membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga serta hobi? Tolong diperbanyak tulisan-tulisan penyejuk jiwa. Makasih.
    http://widiyoung.blogspot.com

    Jawab: Mas Wid, kerjabakti yang anda maksud yang mana nih? saya jadi bingung perasaan saya kerja dibayar Je.. heheh

    Like

  10. Pak, blog nya bagus untuk seusia anda…anda hebat dan memang terbukti orang Indonesia sebenarnya banyak yang pintar. Orang Jepang seusia anda sangat jarang yang bisa komputer apalagi bikin blog…buka email-emailan aja sering salah kirim ato attachment lupa terkirim.

    Saya termasuk staf yang paling rajin dan sabar untuk ngajarin bos jepang yg usianya udah Oji san banget (55 th- ke atas). Kalo mereka error aja langsung deh saya disuruh kembali ke kantor segera pdhl saya lagi di kantor pajak/kantor departmen lain yg suka antri…ampuuuuun deh.

    Ketika Papa minta dibeliin HP (usia Papa 74 th) langsung saya rajin kasi uang recehan buat nelpon di wartel kalo ada apa2…kr adik saya saja sampai sakit ngajarin papa pake HP, apalagi saya…

    Cara anda bikin blog sangat komunikatif…terlihat anda begitu rapi soal filling nya…dan saya suka cerita traveling ke LN nya…sayangnya saya cuma sekali ke Jepang…hik hik hik

    Like

  11. Salam kenal pak Mimbar. Nama saya Ronny. Saya mahasiswa teknik mesin di UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Saya sangat tertarik pada pengeboran minyak dan gas. Klo bisa saya au minta tolong…!!!!
    tolong ajari saya tentang topik itu, terutama dalam motor penggeraknya. Jika bapak bersedia saya pnya email ; oneal_meank@yahoo.com Terima kasih banyak, pak mimbar. Senang berkenalan dengan bapak.

    Jawab:

    Wah mas Ronny kalau itu saya lakukan via jarak jauh. Universitas pada tutup nanti.. Jadi menciptakan pengangguran…Mimbar

    Like

  12. Salam kenal,
    Sy lgi kepengen jln2 ke aussie, mknya buka2 aussie, sp akhirnya ketemu tulisan Mimbar. Saya baca semua tulisan (Akang, Mas) Mimbar yg bisa saya ketemukan. Wonderful! Bahasanya enak dibaca, pdhal menggunakan bahasa yg baik n benar; bahasa gaulnya cuma sbg bumbu. Th 2008 ini sy mulai gak punya kegiatan, mknya mau belajar nulis-nulis, mknya semua tulisan aku baca. BTW, th 1970-1973-an di Jogja sy pernah punya teman namanya sama: Mimbar Bb. Saputro juga yg lagi kuliah di UPN (Minyak?). Cuma sy gak tahu, itu sampeyan atau bukan. Wkt itu sy msh di sma teladan.

    Jawab: Mbak Tini, perasaan cuma filem India saja yang ada kembaran. Kalau nama rada aneh mudah-mudahan cuma satu hehehe.

    Like

  13. Halow Mas Mimbar,
    Saya punya seorang teman yang kerja di oil company, critanya membuat saya penasaran sama dunia berkubang minyak dan lumpur . Lalu dia menyuruh main ke sini. Wah, crita Mas Mimbar ini malah bikin saya melek tentang dunia minyak dan gas. Trus komen sampeyan terhadap kenaikan BBM ?

    Like

  14. saya yang sbgai mahasiswa ini merasa tertarik buat bkerja sebagai mud logger dikala lul;us nanti.. kira2 ada kiat gk ya pak biar bsa jadi mud loger yg prof n pa ja yg mesti di dalamin….. ^_^
    webnya bgus lho…yang bca jadi lupa waktu di iringin dengan senda gurau huehueheuheuheueuehue…….

    Like

  15. Salam kenal, pak. Saya menemukan blog Bapak ketika sedang mencari info tentang Pak Slamet Soeseno. Saya memang sudah mencandui tulisan beliau sejak SD(hingga sekarang saya kuliah, walaupun sejak 2001 Pak Slamet Soeseno telah berpulang). Saya merasa sayang karena mencari tulisan Pak Slamet Soeseno di Internet masih susah. Sekedar usul, apakah boleh artikel2 Pak Slamet Soeseno pilihan Bapak ditampilkan di blog ini?
    Terima kasih.

    Like

  16. he..he..he…pak dhe udah kayak selebriti juga nih….binatang karang nggak jodoh rupanya….harus nama sendiri baru tenar…he…he…he…

    Like

  17. Hello Mr. Lester. Your Bahasa Indonesia very good, dimana belajar? di Balikpapan or di Perth?

    Like

  18. Salam kenal Pak,

    Apakah ada ada lowongan mudlogger freshgraduate unt saat ini?
    Mohon informasinya,

    Terimakasih.

    Like

  19. Wah.. ndilalah kok tiba2 browsing saya ndarat di blognya Mas Mimbar.
    Bagus banget. Salam kenal mas.

    Like

  20. apa kabar pak Mimbar (semoga sehat2 sllu)
    sampai judex ngebaca tulisan pak mimbar,saya bener2 kagum,sebelomnya perkenalkan saya:budi>budi.lokasi di pulau batam.
    saya sangat2 tertarik ttg kerja di rig lepas pantai & perkataan garis tangan pak mimbar…….
    saat ini saya masih bekerja di perusahaan oil & gas juga (octg&subsea wellhead) sudah cukup lama juga >bacut tresno kali pak yah.tapi saya punya keinginan untuk loncat & ngilek’ale recehan dollar.
    dari tulisan pak mimbar sedikit banyak sudah membuka gimana keadaanya disana>penak yo ra penak juga.
    about Me-nya pak mimbar : masalah idealis,ketegasan,suka & duka silih berganti tentunya dibalas dng kucuran dollar yah nga pak??????
    wah lucu juga nge bacanya….memang Tuhan memberikan suatu kelebihan yg kadang kita tidak sadari,mengalir dng sendirinya>bermanfaat untuk orang laen.mungkin juga ini yg Tuhan berikan salah satu jalannya buat saya bisa berkenalan dgn pak mimbar.
    ok deh bos lanjut >salam

    Like

  21. Just like the good old days.. Writing and writing.

    Penasaran sama cerita rekan yang mau hijrah ke BHI, saya google ‘Mimbar Saputro’ dan resultnya berhalaman-halaman! Google tuh jadi instrumen saya buat mengukur popularitas seseorang; dan Pak Mimbar gak kalah sama Miley Cyrus atau Rahma Azhari. Ain’t no celeb but popular..

    Untung ada yg namanya blog. Kalo nggak bisa dibayangkan berapa rim kertas atau berapa giga hd harus habis utk mengakomodir sumur ide Pak Mimbar yg gak pernah kering. Blog ini akan jadi referensi tambahan buat saya.

    Btw, ternyata ‘rumah’ Pak Mimbar memang bukan bersama bule-bule perancis. Terbukti kan di sini bisa lebih ‘roaring’ dan lebih mengandung dollar.

    Salam

    Like

  22. Assalamualaikum..

    Maaf sebelumnya, ga sengaja saya liat website bapak ketika saya lg mencari “loker” buat mud logger.

    Tapi Bravo….Sebuah kata yang bisa saya ungkapkan untuk bapak,selain sibuk tp masih bisa sempat menulis.

    Seperti nya bapak sudah cukup berpengalaman mengenai mudlogger.Klo boleh,saya ada beberapa pertanyaan kiranya bpk mau menjawab nya.

    *Knp bpk cukup lm sekali mnjadi mudlogger,apakah tidak mau mencoba profesi lain?
    *Sebagai mud logger di bdg perminyakan,ilmu apa saja yg bs dijadikan acuan?
    *Klo seperti saya ini fresh graduete,sebaik nya apa yg saya lakukan agar bs manjadi mud logger seperti bapak?

    Mohon maaf apabila ada kata” yang salah dan terlalu byk bertanya,karena saya lagi waiting for jobs,terima kasih

    Salam kenal dari saya

    Like

  23. Mas Deny
    Kenapa heran seribu heran mengapa saya kok mau-maunya menjadi Mudlogger sampai tiga dasa warsa? – Lha ini bahasa Nipponnya ”

    ISAKU IKI

    ” saya cuma bisa bekerja praktis, tidak njelimet. Lagian sudah masuknya nggak gampang kenapa saya malahan mau keluar? ” – alasan lain saya bukan orang intelektual – S1 saja saya tidak gablek, lha kalau menumpuk cita-cita ketinggian – ya repot diongkos.

    Sebetulnya saya pernah coba alih profesi tapi nyatanya yang saya dapat hutang di bank bertumpuk, diejek famili sebagai orang yang gatot. Jadi mendarat lagi ke kubangan minyak dan lumpur.
    Maunya sih saya jadi Aburizal yang kaya raya, tapi orang macam dia kan cuma satu. Susah dikloning.

    Ilmunya, waktu diadakan sayembara pembukaan mudlogger baru kita harus menunjukkan antusiasme dan kecakapan yang diperlukan oleh sang penanya/interviewer. Sekaligus menjawab pertanyaan anda yang ketiga.

    Like

  24. wah tgl ulang tahun kita hampir sama ya mas, aku tgl 5 maret.
    Kang masnya mbak Budhut satu ini emank TOP BGT deh….

    Jawab: Bu Indri Astuti – sekedar nyocokkan, apakah suami tercinta pernah mengatakan bahwa pasangan hidupnya “ceriwis yo wis?” – kalau iya – kita satu klub hehe. Saat usia sendja begini keceriwisan saya alihkan dalam menulis. Jadi nggak repot cari bahan.

    Like

  25. Terima kasih pak atas jawaban nya,,,
    Mengenai menjadi mud logger,mudah”n saya di kasih kesempatan,karena sampai saat ini tdk ada pekerjaan yang memanggil saya. Senang bertukar pikiran dengan bapak,lain kali bila ada pertanyaan,boleh sharing lagi ya pak.

    Jawab: Boleh saja kok.. saya juga senang kalau ada yang mau meneruskan jejak ini

    Like

  26. Wah…wah…wah…. bapak yang satu ini memang nggak pernah lepas dari tulisan…..

    Kapan-kapan kita ketemu ya…om….

    Arief S.

    Like

  27. Mas Mimbar,salam kenal.Saya M.Hadi Utomo (70th)dari Tegal.Kemaren ada peluncuran buku tentang sejarah Kota Tegal (judulnya pakai bhs.Belanda : Tegal Stad).Sayangnya tdk menyinggung De Boer Drukkerij,padahal percetakan jadul kolonial ini menurut saya penting banget.Penasaran saya cari di Google dan menelusur ke blog Anda.Pertanyaan saya:Seberapa jauh Anda mengenal Percetakan De Boer Tegal?.Saya saluut dengan Blog Anda.Terimakasih.

    Like

  28. Salam kenal Pak Mimbar, Saya Made (28th).
    Cerita2 di blog nya unik dan bahasanya lucu..
    menghibur sekali..
    Awalnya saya hanya ingin cari artikel tentang perth
    Mendaratlah saya di blog bapak
    Saya jadi salut
    Lanjutin cerita lucunya ya Pak..

    Like

  29. Pak,
    Salam kenal Saya Jimmy, bekerja di Timika-Papua, saya pernah membaca cerita anda di web block.Wikimi.Com. Ternyata ada pernah bekerja di Explorasi Sumur Oeta-01 Timika Irian, sekitar 1989. Sumur Oeta-01 tepat di Kampung Saya.
    Saya mau bertanya nih; apa penyebab terhentinya explorasi tersebut serta apakah data kegiatan tsb bisa saya peroleh dimana ya ?

    Terima kasih dan Salam.

    Like

  30. Betul sekali saya pernah bekerja dengan perusahaan AMOCO yang sekarang sudah tidak ada lagi dalam kancah bisnis pencarian minyak. Jadi tidak bisa memberitahu anda bagaimana anda akan mengakses data South Oeta-1

    Like

  31. Weledeleh-deleh, saya ingat mencari Om Mimbar di sini karena ada Pak Husen yang tanya mengenai pakan ikan gurami tulisan Om yang entah saya ambil di mana dan kapan, lantas saya pasang di blog saya. Yang jelas saya tetap menyebut nama Om sebagai penulisnya.
    Beliaunya sudah saya beri link-nya ke sini.
    Untuk blog Om dan yang lainnya saya lebih baik bilang “no comment”. Sebab, komentar sebanyak apa pun nggak bisa mewakili ketertarikan dan kekaguman saya pada Om Mimbar yang tak henti-hentinya menulis.
    Ok ya Om selamat ber-urek-urek terus.
    Salam.

    Like

  32. salam kenal Pak Mimbar, saya sebenarnya sampai disini kesasar gara-gara mencari Nogososro Sabukinten(belum pernah baca, tahunya dari ketroprak yg disiarkan radio tahun 80an) yg ternyata disimpan Oleh Gajahsora.com, sampai sekarang belum slesai baca gara2 baca blognya pak mimbar.

    Like

  33. Cepetan di baca. Setelah masa berlaku situs Gajahsora.com habis, saya tidak akan memperpanjangnya lagi sebab bukunya sudah terbit.
    Salam kenal kembali

    Like

  34. salam kenal pak mimbar

    btw, lulusan geologi trisakti pak mimbar???

    peluang geologist 5 tahun kedepan gmana pak???

    thx

    Like

  35. Salam kenal Pak!.

    Saya sangat tergila-gila untuk bisa kerja di rig, apalagi kalo nyampe luar negeri. Udah kesana kemari nyari info. Hubungin temen, kenalan, gak ada yg bisa ngasih infonya. Ujuung2nya nyari di internet udah 6 bulan muter2 baru ketemu situsnya Bapak sekarang.

    Mohon maaf seblumnya background/pengalaman saya nggak ada yang berhubungan dengan kerja di rig. Saya sarjana ekonomi, tapi saya mau biar cuman jadi floorman asal bisa kerja di rig. Saya betul2 niat Pak!!

    Untuk itu mohon bantuannya, apa yang mesti saya kerjakan dulu. Btw, saya sekarang tinggal di Manado, Sulawesi Utara. Sekali lagi mohom bantuannya..

    Terima Kasih….

    Like

  36. Pak mimbar blognya bagus, gaya bahasa bapak selalu terkenang disetiap kita akan berbicara pada orang lain. Belajar dimana yah.
    Kebetulan saya bekerja di Dinas Pemerintah Daerah, saya butuh foto foto pengeboran minyak dari proses/ pekerjaan awal sampai jadi minya siap pakai, Mohon rekan blogger kirim yah kalo ada, ukuran yang besar yah..di …nyotojualsayur@gmail.com

    Like

  37. Om selamat malam….
    Hehehe, maaf ya beberapa tamu ke web saya yang bertanya tentang budidaya gurami saya berilink untuk masuk ke blog Om soalnya kalau saya yang menjawabm hehehe bukan ahlinya.
    Ih iya ini sekalian memperkenalkan Open ID baru..

    Like

  38. Halo Pak Mimbar Saputro, ..

    Salam Kenal Pak, .. sebelum ini saya pernah mengontak Bapak lewat telepon dan email, .. waktu itu saya menghubungi Bapak untuk melamar pekerjaan di kantor Bapak .. hehehe … Pak Mimbar pasti sudah lupa, tapi saya gak lupa karena pak mimbar menanggapi lamaran saya dengan sangat baik.

    Saya salut dengan Pak Mimbar yang sudah membuat lebih dari seribu tulisan di blog, sementara saya masih belajar menulis dan baru menghasilkan 11 buah tulisan selama 2 tahun… heheheh kalah jauh sekali dengan Bapak. Dari membaca tulisan Pak Mimbar membuat saya semakin termotivasi untuk menulis.

    Sekian dulu Pak Mimbar, terimakasih atas kesempatan yang pernah Bapak berikan waktu saya melamar kerja di kantor Bapak.

    Salam hangat,

    I Ketut Putu Manji Dharsana,

    Like

  39. Hello Ketut.. Kalau wajah mungkin lupa. tetapi kalau dengan bekas penyiar, orang yang proaktip selalu bertanya. mana mungkin saya lupa. Ya maaf sekali sampai sekarang cita-cita rekruitment berjalan tertatih-tatih.

    Like

  40. Halloo Pak Mimbar, surprise sekali Pak Mimbar masih mengingat bahwa saya juga mencantumkan pengalaman pernah bekerja sebagai penyiar di surat lamaran saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih Pak.

    Saya sekarang masih bekerja sebagai geologist di sebuah perusahaan batubara kecil. Beberapa pengalaman selama survey di kalimantan saya tuliskan dalam blog saya http://www.manjidharsana.blogspot.com Mungkin kalau ada waktu luang Bapak bisa mengunjungi blog tersebut, saya akan sangat senang sekali.

    Sukses selalu tuk Pak Mimbar dan salam hangat tuk keluarga di rumah.

    I Ketut Putu Manji Dharsana

    Like

  41. Mas, senang berjumpa dengan menikmati tulisan segar panjenengan. Saya dengar Satrio mau ujian skripsi? Benar-benar membalikkan mainstream perception orang tentang IPA-IPS. He he he. Mas, selain ngrumpi dengan para klien, saya menjadi kolumnis tetap di majalah LUARBIASA-nya Andrie Wongso. Tulisannya semodel dengan tulisan Mas. Kapan ngobrol2 Mas?

    Like

  42. Hallow mas Eddy, Satrio memang akan Skripsi tetapi saat ini dia lagi cari lahan yang di akani. Sudah kirim request sana sini belum bersambut hehe

    Like

  43. Aku bukan Bu Yeni Sekretarisnya Pak Zul ya pak
    .Aku yeni yang 3 bulan lalu jadi agent formalitis di kantornya bapak. Masih inget tidak pak?

    Like

  44. Ya iyalah malahan teramat ingat. Cuma kalau say aketik Yeni yang muncul auto complete Yeni Widiastutu..

    Like

  45. Salam kenal pak Mimbar,

    Saya hanya sorang guru SMP, mengajar bahasa, kebetulan minat ke bahasa Inggris.Masih terus belajar nih Pak.

    Baru pertama membuka dan membaca-baca tulisan bapak, saya sudah terkagum-kagum dengan bapak.
    Ulasan setiap tema yang bapak tulis begitu mengalir apa adanya, jujur pada hidup. Saya terharu, terinspirasi,…saya yang sedang gundah gulana menghadapi hidup seperti menemukan oase. Ingin rasanya curhat via email sama bapak.

    Two thumbs up for you, Sir.

    Like

  46. Begini, saya sarankan sekali lagi, agar menatik tulisan mengenai saya,karena saya masih membaca headingnya lengkap dengan detail data saya, kalau anda memang harus meyakinkan bahwa anda salah besar silahkan kontak saya sesuai dengan e-mail yang saya berikan, dan atau ke nomor hp yang telah anda catat.
    Ingat, anda hutang kepada saya, kalau anda tidak menyelesaikannya, anda akan ditagih nantinya.
    Saya tidak mengganggu anda tapi anda mengganggu pribadi saya. karena saya tidak pernah dan tidak ingin kenal dengan anda.
    Semoga hidup anda sesuai dengan perbuatan anda, makasih.

    Jawab : Saya menyesal telah menyusahkan anda.. Bahkan tulisan tersebut saya tarik langung dari server. Waktu itu kaget karena saya dikirimi teguran. Jadi tidak ada sama sekali tulisan tersebut sekarang. Mungkin sekali komputer anda masih menyimpan -catche-nya..
    Mohon maaf yang sebesar-besarnya…

    Like

  47. salam kenal mas..saya pernah baca artikel mas selain di blog ini.sepintas aja..trus mas sebut tentang ROUGHNECK dan TKI.maaf mas..yg pengin saya tanya,mas apa punya akses ke luar negeri untuk kerja di perminyakan ?saya juga orang rig,tapi di rig kecil,350 hp.saya derrickman mas.pingin keluar tapi gak ada jalan.sudah coba via email tapi gak ada progresnya.mohon bantuannya mas..oya..mas punya FB GA..

    Like

  48. Pak Mimbar,

    Saya berkujung lagi ke blog ini, setelah beberapa tahun sebelumnya (sepertinya). Ternyata Bapak masih aktif menulis ya. Seperti kali pertama saya berkunjung, kali ini pun nyasar. Semoga lain kali tidak nyasar, dan lebih sering berkunjung.

    Salam,
    Rothan

    Like

  49. Salam kenal Pak Mimbar,

    Nama saya Faruq Hidayat, saya juga seorang Mud Logger (di perusahaan lokal indonesia).
    Saya hanya ingin mengucapkan salut atas tulisan-tulisan Bapak yang bisa menginspirasi dan sampai saat in pun Bapak masih aktif menulis alias produktif. Hal ini menjadi inspirasi bagi saya untuk juga menulis (maksudnya menjadi penulis – walaupun sebatas keinginan,he5x).
    Anyway,thanks for inspiring me Chief

    Salam

    Faruq

    Like

  50. Selamat Siang pak Mimbar dan salam kenal.
    Saya Arif dari Bekasi dan saya pemula di dunia perikanan (dari nol). saat in saya tertarik untuk dapat belajar budidaya ikan air tawar. Saya mempunyai empang didaerah parung dan rencananya ingin budidaya gurame atau lele. Saya sangat berharap dapat ketemu dengan bapak untuk dapat menimba ilmu perikanan dan melihat langsung caranya. Jika berkenan, dapatkah saya mampir ketempat bapak. Mohon informasinya. Email saya arif.faraz@gmail.com. Biasanya sabtu dan minggu saya ke bogor pak. Matur suwun. Arif

    Like

  51. Hai! If you’re interested in Singapore, go to http://www.sip.sg and register with Singapore-Indo Portal for free (gratis!) now. We are launching on 11/01/11 and you may just win the top prize of a Luxury Holiday to Singapore. Mau ke Singapore tahun 2011? SIP!

    Like

  52. Pakde Mimbar,
    saya sangat terinspirasi tulisan njenengan. Sehingga saya coba utak atik sehingga menghasilkan sebuah blog ala kadarnya. Bagi-bagi ilmunya ya….

    Like

  53. Wah ada Mimbar Lain lagi ya… Mustinya kita bikin klub dengan nama mengandung Mimbar… Seru kali ya…

    Like

  54. salam kenal pak, kebetulan ketemu blog nya pas brosing2 sesepuh2nya mat solar…eh matloger..hehehe.
    all thumbs Up w/ u’r stories about life journey, gak semua org bisa cerita kisah mreka, apa lagi kisah yg lagi sakit2nya…=p (tp bapak kan uda master, nanti klu saya uda master sya crita jg kyk bapak,hakhakakak). Bagus pokoknya pak tulisannya, karna smua jelek bagusnya hidup, bisa jd pembelajaran seseorang dluar sana yg mungkin jd inspirasi untuk maju, mungkin buat saya jg, n pastinya itu lebih berharga drpd materi/uang (lho kok jd saya yg ceramah=). keep writing ya pak, biar ada yg bisa dibaca…n have a nice n happily life….salam ma keluarga pak..salam dr jauuuuuuuuu…….

    Like

  55. t4 kerjanya itu foto yang judulnya “dulu desa sekarang sawah”, pasti kodokan ya….
    jadi kangen sama kampung halaman. salam kenal dari Insinyur pertama dari desa NGL Blora.

    Like

  56. Salam kenal pak mimbar,
    Saya tertarik dengan kegiatan orang2 di Drilling/Well service, kebetulan dulu saya pernah juga kerja di field deepwater nya UN**AL, tapi sebagai IT Field Support, bukan di rig, tapi di TLP nya, adapun ke rig hanya sekali2 saja jika dibutuhkan oleh company man. Jadi gak ada exp di Rig Floor.

    Saya memiliki pertanyaan, kira2 dari jalur IT, pekerjaan yang nyambung untuk kegiatan di rig sebagai apa yah? apakah sebagai Mudloger? Cementing? MWD? atau Wireline?

    Kebanyakan yang saya lihat hany untuk Earth Science, Mechanical, Electrical dan Instrumental saja.

    Like

  57. salam kenal om,
    Blog nya bagus bikin tambah “ngebet buat kerja di rig. walaupun belum punya pengalaman sama sekali.
    Tapi katanya kl yg nama nya “roustabout” cuman di butuhin tenaga dan mental baja aja yah om ? cmiiw.
    ad gk roustabout indonesia kerja di rig asing ?. keep on blogging om 🙂

    Like

  58. Ya ampuuun, Pak Mimbar ternyata jago nulis yaaa???
    Gara-gara aku googling gedung Antam untuk acara, malah dapat info lengkapnya dari orang satu kantor.
    Terimakasih atas tulisan yang informatif dan menghibur pak!

    Like

  59. Banyak cerita yang bisa bermmanfaat, tp kdg masi bingung critanya ga sampe ending 🙂

    Jawab: Aduuh Pak Eyica… Maaf jutaan maaf.. Kadang memang supaya jangan hilang dikepala, saya menulis saja yang terlintas… Rupanya tertumpuk dan tanpa ending… Tapi haru juga ada yang membaca sampai gitunya… Apalagi kalo bisa menudingkan mana yang belum rampung (Marathon kali ya..)

    Ada juga karena pemimpin partai yang saya tulis secara manusia, maka pengikutnya marah besar… Biasanya karena bukan cari musuh, tulisan saya hilangkan..

    Atau ada yang marah karena saya pernah membuka jati diri, padahal dia ndak kenal aku…

    Banyak deh alasannya

    Like

  60. tulisannya puanjaaaaaaaaanggg pol! tapi abis dibaca tanpa menimbulkan angop (hoaaahhmmm) atau godaan untuk skip hehehehe. tulisan yg inspiratif dan kocak. teruslah menulis, agar menginspirasi kami yg muda-muda untuk tidak ikut2an ngangkut properti kantor. keren, mas’e!

    Like

  61. Sahabatku Mimbar,

    Saya sangat bangga membaca tulisan “About Me” ini, karena anda membuktikan bahwa pekerjaan itu esensi nya bukanlah pangkat dan hasilnya adalah bersih dari keragu raguan.

    Salam
    Zulmar

    Like

  62. pagi Pak Mimbar, Bapk kerja di Pengeboran ya? saya menyediakan mata bor, mungkin Bapak mau membutuhkan matabor untuk minyak. ini no HP saya Pak
    081368973359

    Like

  63. sebenernya badan udah lelah pengen istirahat. tp ko’ yo pengen terus mbaca tulisan pak mimbar. sip laaah….

    Like

  64. Sedulur lawas Mimbar Saputro yang luar biasa(biasa ”nyemek”) …salut dengan seabrek pengalaman dan daya ” gila” nya disegala ilmu .Dari ahli mud logger sampai “mud mud “an Jurnalistiknya ciamik tenan.Teruskan beramal pengetahuan.(cp :081380005463)

    Like

  65. Pak boleh gabung dong di unitnya Bapak. mau ikut program penurunan statistik pengangguran. Terima kasih untuk inspirasinya.

    Like

  66. Salam kenal pak Mimbar, saya tertarik dgn tulisan bapak terutama masalah migas. Kalau boleh tanya, alamat kost yg recommended di Cepu untuk 4/5 hari karena ada saudara dan sekitar 7 orang temannya ambil sertifikasi di Pusdiklat Migas. Makasih sebelumnya

    Like

  67. Pak Mimbar, bisa minta kontak anda gag pak,? saya mau sharing tentang beberspa hal yang mungkin bapak bisa membantu saya

    terimakasih,

    Like

  68. Sudah cukup lama saya kenal dengan Pak Mimbar yang selalu energik dan berapi-api memberikan motivasi kepada anak buahnya / para yunior mud logger / para data engineer di service company tempat kerja kita di tahun 90-an itu, tapi baru kali ini saya mengetahui kalau ternyata Pak Mimbar pandai menulis. Saya tinggalkan Mud Logging Company itu di tahun 2009, saya tetap kerja di pengeboran migas. Sukses selalu buat Pak Mimbar.

    Like

  69. Sugeng sonten pak mimbar..
    mhn maaf.. apakah panjenengan ini om mimbar teman papa saya (pak mohadji)? Mhn maaf kalau keliru.. tapi kalau benar, mhn dibalas nggih pesan ini.. matur nuwun 🙂

    Like

  70. sebelumnya mohon maaf pak.. mau tanya soal berobatnya ibu mertua bapak di cina.. ibu saya terkena kanker payudara pak..Insya Allah pengennya ke RS Fuda.. tapi saya tdk punya kenalan disana.. belum pernah ke sana juga.. ingin tau ttg biaya hidup, rumah sakit n penanganannya juga.. bila bapak berkenan mohon balas ini ya pak.. saya bisa dihubungi lewat 085706651511 dan husna.eva@gmail.com.. mohon bantuannya pak 😥 ndak tega lihat ibu saya.. terima kasih pak sebelum dan sesudahnya..

    Like

  71. permisi..pak salam kenal..
    saya alumni T.Informatika,akan..tetapi tertarik untuk jadi mud logger, apa ada ebook yg bisa saya baca untuk bahan belajar pak? terimakasih.

    Like

Leave a comment